Kumpulan Cerita Sex Terbaru 2018 - Aku terbangun ketika aku merasakan tubuhku digoyang seseorang,
ternyata Mbok Parti yang membangunkanku. Untungnya, Mbok Parti pulang
lebih awal sehingga ada yang membangunkanku karena jam wekerku mati,
setelah mataku sudah bisa dibuka lebar, aku langsung mandi dan
bersiap-siap, kemudian aku pergi ke sekolah dengan ojek.
Di pangkalan ojek, para tukang ojek berebutan untuk memboncengiku
karena selain aku wanita, wajahku cantik, dan juga seragam sekolahku
sangatlah sexy, tentu saja mereka pada berebut. Tentu saja ketika aku
sampai di sekolah, teman-teman cowokku menyapaku dan berebutan memintaku
untuk jalan bareng ke kelas. Tapi, aku menolak karena aku sedang ingin
jalan ke kelas sendirian.
Aku belajar di sekolah seperti biasa sampai pulang ke sekolah.
Setelah pulang, aku mengobrol-obrol dengan teman-temanku di kantin
sekolah, seperti biasa banyak teman-teman cowokku yang ingin duduk dekat
aku, aku sih gak masalah yang penting bisa nyambung kalau bicara
denganku.
Ketika aku sedang mengobrol dengan teman-temanku, aku melihat tukang
sapu sekolahku mencuri-curi pandang kepada aku dan disaat mata kami
saling bertemu, aku memberikan senyuman dan dia juga membalas dengan
senyuman. Sifat gila dan nakalku mulai kambuh lagi karena aku ingin
memberikan tubuhku kepada tukang sapu sekolah yang sudah berusia 60
tahun itu.
Lalu aku mengobrol dengan teman-temanku sampai sekitar jam 6 sore
sehingga satu per satu temanku sudah dijemput oleh supir mereka ataupun
ayah mereka. Hingga tinggal aku yang ada di kantin sekolah, sedangkan
orang yang berjualan di kantin juga sudah pulang semuanya. Seram juga
sendirian di kantin, jadi aku pergi untuk menjalankan rencanaku yaitu
menggoda tukang sapu sekolah yang bernama Mang Diman. Setelah aku
cari-cari tidak ketemu dan juga keadaan bertambah seram, aku berniat
untuk pulang ke rumah, tapi sebelumnya karena suasana yang lumayan
dingin, aku jadi ingin ke kamar mandi.
Setelah aku menyelesaikan “panggilan alam”, aku mencuci tanganku di
wastafel, lalu aku mengaca di depan kaca besar yang ada di sebelah
wastafel untuk merapihkan pakaian dan rambutku. Sebelum keluar dari
kamar mandi, aku meminum pil pencegah kehamilan yang bisa sampai satu
minggu. Ketika aku keluar dari kamar mandi, aku bertemu Mang Diman
sedang mengepel lantai di depan pintu kamar mandi.
“neng Denis, kok belum pulang hari gini?”.
“dari tadi mau pulang cuma aku kebelet pipis, jadinya aku ke toilet dulu”.
“gimana, lancar gak?”.
“lancar apanya?”.
“pipisnya neng lancar gak?”.
“oh, pipis aku lancar kok,, “.
“oh ya, baju neng keliatannya sempit banget ya”.
“abisnya gak ada baju lagi sih, emang kenapa bang, seragam aku bikin nafsu ya”.
“iya, baju neng tuh sexy banget,,”.
“tapi abang suka kan?”, melihat aku tidak menolak mengobrol hal-hal yang
jorok, Mang Diman semakin mengarahkan obrolan kami ke arah yang berbau
sex dan sepertinya Mang Diman sudah sangat bernafsu melihat tubuh
putihku yang dibalut seragam super ketat dan super mini.
Aku baru ingat kalau aku biasa pusing lalu pingsan setelah meminum
obat pencegah kehamilan. Benar saja, tiba-tiba kepalaku pusing tujuh
keliling dan aku langsung tak sadar kemudian tubuhku langsung ambruk ke
Mang Diman, setelah itu aku tidak tau lagi. Aku mulai sadar ketika
kurasakan benda asing memasuki vaginaku, spontan kubuka mataku dan aku
melihat Mang Diman sedang memasukkan 2 jarinya ke dalam vaginaku
sementara tangan satunya menutupi mulutku. Mang Diman terus
mengobok-obok vaginaku dengan 2 jarinya, 10 menit kemudian aku sudah tak
tahan lagi menahan kenikmatan seperti, lalu tubuhku mengejang dan
akhirnya cairan vaginaku mengalir deras.
Kemudian Mang Diman melepaskan tangannya dari mulutku juga vaginaku, lalu berkata
“maaf neng, abang udah gak tahan”, aku mengatur nafasku dulu baru aku menjawab
“ah, gak apa-apa kok bang, aku tau kalau gak ada laki-laki yang tahan kalau ngeliat aku pake seragam ini”.
“bener nih non, gak apa-apa?” tanyanya lagi,
“iya, bener, tapi jangan disini donk, gak enak, serem lagi” balasku karena aku dikerjai di bangku kantin.
“yaudah, yuk ke gudang aja”. “oh ya, ngomong-ngomong celana dalamku kemana?”.
“nih, tadinya mau Mang Diman buang tapi takut non marah”.
“untung gak dibuang, kalau dibuang kan tar pulang vaginaku bisa disemutin”.
“emangnya vagina neng manis ya”.
“tar deh cobain, pasti abang sampe ketagihan”.
“wah, jadi pengen cepet-cepet”. Tanpa terasa sudah di depan gudang, lalu kami berdua masuk ke gudang.
Setelah menyalakan lampu, Mang Diman langsung meraba-raba tubuhku,
meremas-remas dadaku serta menciumi leher jenjangku yang putih dari
belakang. Dia meneruskan aktivitasnya sambil membuka kancing bajuku,
setelah kancing bajuku terbuka semua, Mang Diman kini menurunkan rokku
sehingga kini bagian bawahku sama sekali tidak ada penghalang yang
membuatku bisa merasakan batang penis Mang Diman sudah tegak mengacung
ke pantatku.
Lalu aku menyuruh Mang Diman untuk melepaskan dekapannya dulu,
setelah pelukannya dilepas, aku membalikkan tubuhku dan membuka baju
serta bhku sehingga tubuh putih mulusku terpampang jelas di depan tukang
sapu sekolah yang pantasnya menjadi kakekku. Baru saja bhku kulepas,
Mang Diman langsung melahap kedua daging kenyalku. Aku hanya berkata
dalam hati
“dasar lelaki, gak tua, gak muda, kalau udah ngeliat cewek cakep
telanjang langsung nyosor”, tapi konsentrasiku terpecah karena Mang
Diman menggigit dan menarik-narik kedua putingku bergantian dengan
mulutnya yang sedikit ompong itu.
Aku hanya mendesah menikmati jilatan demi jilatan di setiap senti
kedua daging kenyalku. Setelah kedua buah dadaku sudah dipenuhi air
liurnya, Mang Diman menggelar tikar lalu menyuruhku tiduran di atas
tikar itu dan melebarkan kakiku karena dia ingin menjilati vaginaku.
Kulakukan semua perintah Mang Diman. Kini vaginaku yang merah merekah
dan sudah basah akibat cairanku sendiri terpampang jelas seolah
menantang Mang Diman untuk segera melahapnya. Rupanya Mang Diman ingin
melahap vaginaku dan ingin penisnya di oral olehku secara bersamaan,
makanya kami mengambil posisi 69 dengan aku diatasnya.
Lalu aku mulai menikmati rokok daging Mang Diman yang sudah berdiri
tegak sementara vaginaku sudah dijilati Mang Diman di bawah sana.
Kukeluarkan tekhnik oralku, kusentil-sentil lubang kencingnya dengan
lidahku, kujilat-jilati buah zakarnya, dan kutelusuri setiap milimeter
dari batang penis Mang Diman.
Tapi, gara-gara kulumanku, Mang Diman malah jadi tambah semangat
menjilati vaginaku yang membuatku merasa sangat nikmat sehingga aku
harus menghentikan kulumanku karena aku merasa sebentar lagi akan
mencapai orgasme. Mang Diman semakin membuatku semakin keenakan karena
selain dia menjilati vagina dan klitorisku, dia juga memasuk-masukkan 2
jarinya ke dalam vagina dan anusku secara bergantian lalu akhirnya
beberapa detik kemudian, cairanku mengalir deras dari vaginaku yang
langsung diseruput Mang Diman sampai berbunyi
“ssllurrppp,,,,”.
“vagina neng emang bener-bener manis banget, abang jadi ketagihan” kata
Mang Diman setelah meminum habis cairan vaginaku. “bener kan kataku,
semua laki-laki yang pernah ngerasain vaginaku pasti pada ketagihan
deh”, balasku pada Mang Diman yang kini mulai menjilati vaginaku lagi,
sementara aku melanjutkan kulumanku.
Sudah 15 menit aku mengulum penis keriput Mang Diman tapi sama sekali
tak ada tanda-tanda akan orgasme, ini membuatku bingung karena tidak
ada laki-laki yang bisa tahan sampai selama ini kalau aku sudah
mengeluarkan tekhnik oralku.
“Tapi masa bodoh ah, yang penting ada penis yang bisa aku jilati”
pikirku dalam hati, lalu 5 menit kemudian aku mengalami orgasme lagi dan
cairan vaginaku langsung diseruput habis oleh Mang Diman seperti
sebelumnya. Lalu aku berkata “udah dong bang, masa vaginaku cuma
dijilati doang, tusuk dong pake penis abang”,
“ok neng, penis abang juga udah gak sabar pengen ngaduk-ngaduk vagina neng” balas Mang Diman.
Kemudian aku memutar badanku sehingga wajah kami saling bertemu lalu
kami berciuman sangat mesra dan bergairah, lidah kami saling membelit,
setelah aku melepaskan cumbuanku, Mang Diman berkata “bibir non rasanya
kayak lemon manis”, kebetulan tadi pagi aku memakai lipgloss rasa lemon,
jadi mungkin terasa oleh Mang Diman. Lalu aku memegang penis Mang Diman
yang berukuran 14 cm dan berdiameter 7 cm, kemudian aku menuntun penis
Mang Diman ke dalam vaginaku dan lalu ketika penis Mang Diman sudah
berada di dalam vaginaku, aku menurunkan pinggulku sementara Mang Diman
menaikkan pinggulnya sehingga aku merasakan seolah penis Mang Diman
menancap sangat dalam sampai mentok.
Kemudian Mang Diman mulai memompa penisnya keluar masuk di dalam
vaginaku sementara aku menaikkan badanku ketika Mang Diman menarik
penisnya dari vaginaku dan aku menurunkan badanku ketika Mang Diman
memasukkan penisnya ke dalam vaginaku sehingga penisnya tertanam sangat
dalam di vaginaku. Sambil terus menggenjotku, Mang Diman berkata
“neeng,,, keset baanggeet”, aku hanya membalas dengan desahan-desahan karena sangat nikmat.
Tak terasa sudah 30 menit Mang Diman menggenjot vaginaku, tapi tidak
ada tanda-tanda akan orgasme, malah Mang Diman mengganti-ganti caranya
menghujamkan penisnya ke dalam vaginaku, kadang dia menghujamkan
penisnya kuat-kuat ke dalam vaginaku, kadang dia menghujamkan penisnya
secara cepat lalu mengeluarkannya secara perlahan, dan kadang aku hanya
diam sedangkan dia terus memompa vaginaku tanpa ampun. Kemudian dia
minta berganti posisi, kali ini aku yang dibawah sementara Mang Diman
menindih tubuhku dan mulai memompa penisnya di dalam vaginaku lagi.
Memang luar biasa kakek yang satu ini, tak kusangka dalam umurnya
yang sudah 60-an ini masih bisa membuat ABG sepertiku berkali-kali
mengalami orgasme sedangkan dia sama sekali belum menunjukkan akan
orgasme. Vaginaku sudah banjir akibat cairan vaginaku sendiri sehingga
menimbulkan bunyi
“Cleek,,,Clekk,,,Clekk” saat Mang Diman memompa vaginaku.
Aku sudah tak kuat lagi karena tenagaku sudah habis terkuras akibat
berkali-kali mengalami orgasme sehingga aku hanya bisa mendesah lemah
merasakan penis Mang Diman yang kuat dan perkasa keluar masuk vaginaku,
sementara Mang Diman terus menggenjot penisnya, lidahnya masuk ke dalam
mulutku yang langsung kusambut dengan cara menghisap lidahnya dan
membelitnya dengan lidahku, kemudian dia melepaskan ciumannya dan
berkonsentrasi lagi pada genjotannya terhadap vaginaku. Akhirnya, 25
menit kemudian, Mang Diman mempercepat sodokannya lalu dia berkata
“neeeng, ke,,,ke,,luarin,,,,di,,,di,,,mana?”,
“di,,,da,,,,lem,,,ajjjaaa” balasku. Tak lama kemudian, Mang Diman
menyemprotkan spermanya ke dalam vaginaku dalam jumlah yang sangat
banyak.
Setelah yakin spermanya sudah tidak keluar lagi, Mang Diman
mengeluarkan penisnya yang berlumuran sperma dan cairan vaginaku dari
dalam vaginaku, lalu dia mengorek-ngorek vaginaku dengan 3 jarinya dan
kemudian dia menyodorkan penisnya ke mulutku yang langsung kusambut
untuk merasakan spermanya dan cairan vaginaku sendiri.
Setelah penisnya bersih, kini Mang Diman menyodorkan 3 jarinya yang
berlumuran sperma dan cairanku, langsung kumasukkan 3 jari keriput Mang
Diman ke dalam mulutku dan kemudian kujilati semuanya sampai bersih.
Lalu dia duduk di kursi untuk beristirahat sementara aku juga berbaring
lemah di tikar, untuk 10 menit ke depan ruangan itu hanya dipenuhi suara
nafas kami yang tersengal-sengal dan juga suara jangkrik dari luar.
“neng, gak nyuci vagina dulu”.
“gak, ah males, emang kenapa?”.
“nggak, emangnya neng gak takut hamil?”. Karena sudah kebiasaan di
gangbang, tubuhku merasa segar setelah beberapa menit beristirahat, lalu
aku bangkit menghampirinya dan duduk di atas pahanya, kemudian penisnya
kumasukkan ke dalam vaginaku yang masih basah tak karuan, lalu kutekan
kepalanya ke dadaku dan kusuruh untuk menjilati seluruh bagian dadaku.
“aku sayang banget ma Mang Diman, jadi aku gak takut kalau punya anak dari Mang Diman”.
“iyaa,,, tapi kan kalau neng hamil bisa berabe!”.
“hahaha,,, tenang aja lagi bang, aku udah minum obat pencegah hamil jadi gak mungkin hamil”.
“fiuh, abang takut kalau punya anak lagi”.
“emangnya abang punya anak berapa?”.
“gara-gara penis ini, abang punya 5 anak laki-laki yang sekarang sudah berkeluarga”.
“terus istri abang kemana?”.
“udah meninggal duluan”.
“oh, maaf bang aku gak tau”.
“gak apa-apa, tapi ngomong-ngomong abang gak nyangka,, kalau neng Denis kuat juga”.
“aku lebih gak nyangka kalau Mang Diman masih bisa bikin ABG kayak aku puas setengah mati”.
“siapa dulu,,, Mang Diman!!” Lalu kurasakan penisnya sudah tegang lagi di dalam vaginaku.
“wah, abang udah tegang lagi, cepet banget!!”.
“lagian sih neng, naro penis abang di tempat yang anget ama sempit kayak
gini, dan belom lagi abang disuguhin dada yang montok kayak gini,
gimana penis abang gak cepet bangun”.
“yawdah bang, ronde kedua yuk, tapi kali ini lubang yang ditusuk pantatku ya, pasti abang pengen nyoba kan?”.
“ide bagus tuh, pasti lubang pantat neng seret ‘n sempit banget”. Lalu
kami mulai ronde kedua dengan lubang anusku menjadi sasaran keperkasaan
penis Mang Diman.
Seperti sebelumnya, dalam waktu kurang lebih sejam Mang Diman
menggenjot anusku dan akhirnya dia menyemprotkan spermanya ke dalam
anusku, setelah itu aku melakukan cleaning service terhadap penisnya.
Lalu kami berdua istirahat, dan Mang Diman mengelap badan keriputnya
dengan handuk yang biasa dibawanya, sementara aku masih terkulai lemas
di tikar. Setelah 15 menit beristirahat, Mang Diman memakai pakaiannya
lagi sambil mengobrol denganku.
“neng, emangnya gak takut ama HIV atau yang lain?”.
“HIV,, gak takut layau, obat yang aku minum selain mencegah hamil juga
bisa nangkal semua penyakit ‘n juga bikin vagina ama lubang pantatku
sempit terus”.
“wow, itu obat dahsyat banget, dapet darimana neng?”.
“dapet dari temen aku yang ada di luar negeri”.
“oo gitu, ngomong-ngomong udah jam 10 nih, neng mau pulang gak?”.
“gak nyangka udah jam 10, penis abang sih bikin aku lupa daratan,,,hehe”.
“ya udah, abang anterin ya”. Lalu aku memakai pakaianku, setelah selesai
memakai pakaianku, aku menggandeng tangan keriput Mang Diman keluar
gudang lalu menuju tempat parkir motor.
Kemudian aku diboncengi pulang dengan motor antik Mang Diman, selama
di perjalanan aku memeluk badan Mang Diman dengan erat seperti memeluk
pacarku sendiri. Setelah sampai di depan pintu gerbang rumahku, aku
turun dari motor Mang Diman.
“neng, boleh gak kapan-kapan kita ngentot lagi?”.
“gak usah kapan-kapan, setiap jam 7 malam abis pulang sekolah, tubuhku milik abang”.
“beneran nih neng?”
“bener bang, kan tadi aku udah bilang, aku sayang banget ama abang
Diman, jadinya aku seneng kalau tiap pulang sekolah bisa ketemu abang
ama penis abang yang mantap itu, tapi ada saratnya nih bang”.
“saratnya apaan neng?”.
“yang pertama kalau pas siang harinya, sikap abang harus biasa aja ke aku soalnya aku takut ketauan ama sekolah”.
“ok,, abang sanggup, terus apaan lagi neng saratnya?”
“sarat yang kedua, abang jangan manggil aku neng lagi, mau gak?”.
“terus abang manggil neng Denis sayang boleh?”.
“itu terserah abang, terus sarat terakhirnya abang jangan jajan
sembarangan soalnya aku gak mau abang kena penyakit lagipula kan udah
aku yang bisa bikin abang puas”.
“gak nyangka saratnya gampang banget, kirain saratnya susah, yaudah
neng, eh sayang, abang pulang dulu ya, udah capek nih”. “yaudah, ati-ati
ya sayangku, besok malem lagi ya”. Lalu aku mencium bibir tuanya, dan
kemudian dia memacu motornya menjauh dari pintu gerbang rumahku,
sedangkan aku masuk ke dalam rumahku.
Aku memberikan alasan belajar di rumah temen ke Mbok Parti, tapi Mbok Parti mengeluarkan kata-kata yang tidak dapat kupercaya.
“jangan pake alasan itu, Mbok udah tau kalau non Denis udah gak
perawan ‘n sering tidur sama laki-laki kok”. Mataku terbelalak mendengar
itu karena kupikir Mbok Parti tidak tau kehidupanku.
“mbok tau darimana?”.
“wong, Mbok yang ngejaga non dari bayi sampe segede gini masa Mbok gak tau sih”.
“ta,,,ta,,,tapi, Mbok gak bakal bilang ke papi mami kan?”
“tenang aja non, Mbok udah anggep non sebagai anak Mbok sendiri jadi Mbok gak bakal bikin non susah”.
“fiuh,, makasih banget Mbok, aku emang lebih sayang Mbok ketimbang papi mamiku yang selalu ninggalin aku”.
“yaudah non, gak usah nangis gitu, mereka kerja di luar negeri buat non juga”.
“ya, aku juga tau Mbok, mungkin sudah jalan hidupku begini”.
“yaudah non gak usah dipikirin, ngomong-ngomong non Denis kan sering tidur ama banyak lelaki, emangnya gak takut kena AIDS ?”.
“nggak Mbok, soalnya ada obat ini, selain mencegah hamil selama 7 hari,
obat ini juga bisa menangkal segala penyakit kelamin. Obat ini aku dapat
dari temanku yang ada di luar negeri”.
“oohh, gitu, yaudah non makan dulu sana, abis itu non mandi terus tidur”.
“ok, tapi aku punya satu pertanyaan lagi nih Mbok, boleh gak aku telanjang aja di rumah tiap hari?”.
“terserah non aja,,,”. Lalu kubuka pakaian seragamku beserta bh dan
celanaku sehingga tubuhku yang habis digarap oleh Mang Diman terpampang
jelas di hadapan Mbok Parti tanpa sehelai benangpun yang menutupi
tubuhku.
Mbok Parti berkomentar ketika melihat berkas-berkas merah di payudara
dan leherku karena cupangan-cupangan Mang Diman. Dan Mbok Parti berkata
“non Denis, kayak abis diperkosa aja” ketika melihat noda sperma yang
telah mengering di daerah selangkanganku dan juga dari lubang anusku.
Aku hanya tersenyum, lalu aku makan, setelah makan aku pergi ke
kamarku lalu mandi dan kemudian setelah itu aku tidur dalam keadaan
senang karena kini setiap malam sehabis pulang sekolah, ada penis Mang
Diman yang bisa mengobok-obok vagina dan anusku dalam waktu yang sangat
lama sehingga membuatku mendapat kepuasaan tiada tara.
0 komentar:
Posting Komentar